Jumat, 31 Januari 2014

Pendakian Sinabung dan Peringatan Sumpah Pemuda part.2



Tepat tengah malam kami semua bangun dan bergegas untuk menyiapkan perlengkapan yang akan di bawa. Kakak Iin tidak ikut mendaki, Alhamdulillah barang-barang bisa ditinggal di tenda. Dua ransel kami bawa dengan isi senter, minuman, roti, permen/vitamin, obat, jas hujan, jaket, syal, sarung tangan, kaos kaki dan topi. Perjalanan dimulai pukul 00.30 WIB secara berkelompok melewati perkebunan warga lalu hutan. Saya di barisan belakang kelompok. Lili, Siti dan Sri di depan. Kami sekelompok dengan rombongan Pak Irwan.

Malam itu hujan turun, namun tidak terlalu deras. Beberapa kelompok melewati kelompok lainnya dan terpisah dari rombongan. Panitia cukup cermat mengawasi perjalanan. Saya cukup kelelahan mengejar langkah teman yang lain, untung saja saya bersama Pak Irwan yang juga lelah. (maklum.. faktor umur) Jalanan yang licin dan berlumpur mewajibkan untuk saling membantu dan menunggu yang lainnya.
jalan ke puncak cukup sulit dan licin karena hujan
Minuman yang disiapkan yaitu klorofil dan spirulina berhasil membuat saya segar bugar dan bersemangat kembali. Rintik hujan tidak berhenti, perjalanan tetap dilanjutkan. Di tengah perjalanan, saya dan rombongan Pak Irwan yang ce-cowok berhenti untuk istirahat. Tidak lama kemudian terdengar suara ngorok, yang ternyata bersumber dari Pak Irwan. (oalah.. pak’e bisa tiba-tiba tidur) Tidak terasa kami sudah di shelter 2, ada pos panitia disana. Kami tidak tahu tepatnya jam berapa saat itu. Sri Nur Lestari, teman kami.. tidak kuat lagi untuk melanjutkan perjalanan. Muncul “KUMATnya”, kami pun membujuk dan memberi semangat, tapi sri hanya sampai disitu saja. (lain kali dia akan mempersiapkan diri utk sampai ke puncak)

Beberapa pendaki sudah cukup jauh dari jarak pandang, ada juga pendaki lainnya yang tidur di pinggir jalan mengistirahatkan anggota tubuh yang sudah lelah. Bener-bener dah ah.. medan yang dilalui cukup sulit dijangkau ditambah beban tas, penerangan yang minim  juga kondisi yang basah. (untung nii kaki panjang..) Entah pukul berapa, mungkin jam enam pagi.. yang jelas saya sudah di batu cadas. Terpisah dari rombongan lainnya, namun beruntung karena masih banyak pendaki lainnya. Lebih beruntung lagi, karena tidur sebentar di batu cadas dengan pemandangan di bawah yang super indah sambil berucap Kebesaran Sang Ilahi dan terfikir kembali bahwa ini baru kecil dari keindahan di dunia. Bagaimana jika di Syurga Allah Swt. pasti triliyunan kali lebih indah dari ini. Subhanallah..


(istirahat di batu cadas) Ayo !! sedikit lagi sampai. Pucuk..pucuk..pucuk ^^